Sebagai pengguna komputer, ada baiknya kita mengetahui jenis ancaman yang datang pada PC, agar PC Anda tidak menjadi salah satu korbannya.
Jika pada tahun tahun 2018 virus lokal masih merajai tangga virus Indonesia, pada tahun 2019 virus lokal diperkirakan masih akan tetap mendominasi. Bahkan, karena beberapa virus lokal tahun 2018 sudah mulai mengadopsi teknik penyebaran virus mancanegara seperti memanfaatkan e-mail dan Internet, beberapa virus lokal diperkirakan akan mulai mendunia. Sebelumnya, virus lokal mengandalkan penyebaran melalui flash disk sehingga penyebaran hanya di Indonesia saja.
Karena penetrasi Internet di Indonesia sampai dengan tahun 2018 masih rendah, yakni di bawah 20%, virus lokal masih akan tetap mendominasi. Bandingkan dengan negara tetangga yang sudah mencapai penetrasi Internet lebih dari 60%.
Di sisi lain, penetrasi Internet yang rendah berarti potensi perkembangan market Internet di Indonesia masih tinggi. Apalagi, penduduk Indonesia jumlahnya sangat besar dan merupakan nomor empat terbanyak di dunia. Jika penetrasi Internet meningkat 10% saja, artinya jumlah orang yang melek Internet bertambah 20 juta orang.
Otomatis, komunitas pembuat virus akan bertambah dan hal ini memiliki korelasi langsung dengan jumlah virus lokal yang akan beredar di Indonesia. Jadi, virus-virus lokal baru yang diilhami oleh Rontokbro atau sejenis Kespo yang menghancurkan data komputer Anda akan tetap bermunculan. Oleh karena itu, pengguna komputer sangat disarankan untuk disiplin melakukan backup atas data-data pentingnya.
Virus Via Messenger

Seiring dengan tingginya penetrasi messaging, virus yang menyerang IM (Instant Messaging) akan meningkat di tahun 2019. Untuk itu, para pengguna instant messaging harus berhati-hati menerima kiriman link sekalipun dari orang yang Anda kenal.
Sekali virus IM menginfeksi rekan Anda, tanpa sepengetahuannya, virus IM akan menggunakan account IM milik rekan Anda untuk menyebarkan dirinya. Umumnya, hal ini dipadukan dengan phishing website yang bertujuan menyebarkan dirinya secara efektif untuk mendapatkan username dan password IM korbannya.
Ada dua cara agar Anda tidak menjadi korban virus IM. Pertama, tentunya dengan meng-install antivirus dengan update terbaru yang mampu melindungi Anda dari serangan virus IM. Setiap file yang dikirimkan via IM akan di-scan oleh antivirus. Tetapi, kebanyakan virus terbaru mengirimkan link dirinya sehingga tidak bisa diblok atau dihentikan oleh antivirus.
Karena itu, pengguna komputer tetap menjadi ujung tombak perlindungan komputernya sendiri. Jika menerima sebuah link, Anda harus berhati-hati men-d’ownload apa pun dari Internet dan jangan langsung dijalankan sebelum mencari tahu kejelasan link tersebut atau melakukan tindakan pencegahan.
Solusi kedua agar Anda tidak menjadi korban phishing adalah dengan cara menggunakan Sign In Seal. Dengan begitu, setiap kali Anda melakukan login, layar akan menampilkan warna, teks, atau gambar yang telah Anda daftarkan terlebih dahulu. Contohnya, setiap kali Anda login, akan muncul foto anak atau pacar Anda.
Eksploitasi celah keamanan pada aplikasi pihak ketiga

Di dunia sekuriti, perkembangan perbaikan (patching) celah keamanan Operating System MS Windows yang selama ini menjadi incaran para pembuat virus makin membaik. Adanya automatic update menyebabkan beberapa virus yang pada awalnya suskses mengeksploitasi celah keamanan menjadi kurang sukses di tahun 2018.
Penyebabnya, MS Windows seperti XP dan 7 pada umumnya dilindungi dengan kemampuan update patch otomatis. Dengan begitu, tiap kali muncul celah keamanan, dalam bilangan hari patch tersebut sudah disebarkan secara otomatis.
Eksploitasi celah keamanan
Sayangnya, pembuat virus tak kehabisan akal. Jika kehadiran patching OS Windows cukup cepat, mereka menggunakan strategi menyerang ap’likasi pihak ketiga populer, seperti Adobe, Firefox, Open Office, Thunderbird, dan Winzip, yang patching-nya tidak secepat OS Windows.
Tujuan akhirnya masih tetap ingin menguasai OS Windows, tetapi dengan cara yang berbeda. Hal ini terbukti dari serangan virus terakhir Worm Pidief yang mengeksploitasi celah keamanan Adobe Acrobat guna menyebarkan dirinya.
Spyware
Semakin tinggi jumlah pengakses Internet, penyebaran spyware secara otomatis juga ‘akan makin meningkat. Sebagaimana hukum piramida, pengakses Internet yang paling banyak dan berada di dasar piramida adalah kalangan awam.
Celakanya, kalangan yang baru mengenal Internet ini tentu akan antusias sekali mengklik apa pun yang bisa diklik. Karena kurangnya pengetahuan, mereka mudah terperangkap oleh spyware.
Spyware
Salah satu bahaya perangkap spyware adalah anak-anak. Sebab, salah satu sponsor utama spyware adalah website-website dewasa (porno). Bisa Anda bayangkan kalau anak-anak menjadi korbannya.
Sekalipun spyware bisa dibasmi oleh antivirus atau antispyware, website dewasa ini bukan termasuk malware sehingga ancaman pornografi bagi anak cukup tinggi. Jadi, jika Anda baru mengenalkan anak dengan Internet, sebaiknya selain menggunakan antivirus yang memiliki kemampuan an-tispyware, gunakan juga produk antivirus yang memiliki feature Parental Control.
Nama lain dari Parental Control adalah Web Filtering. Feature ini akan mengategorikan website dan membatasi akses pengguna pada website-website tertentu, website porno salah satunya.
Spam
Melihat mulai meningkatnya tren spammer di Indonesia, spam tetap menjadi masalah besar di dunia komputer. Selain meningkatkan jumlah e-mail sampah dan menghabiskan bandwidth, spam juga sangat merugikan para pengguna e-mail yang akan menjadi korban pertempuran antara Spammer dan Blacklist Company.
Karena spammer menggunakan IP korban yang memiliki koneksi broadband (baik menggunakan virus atau hacking) untuk menyebarkan spam, hal ini akan mengakibatkan IP tersebut masuk ke dalam Blacklist. Akibatnya, e-mail yang dikirimkan dari IP tersebut, semuanya akan ditolak. Terlebih lagi jika Anda menggunakan IP Dynamic (pengguna dial up).
Tiap kali Anda melakukan koneksi ke Internet, Anda akan mendapatkan IP baru yang akan dipakai bersama-sama pengguna dial up lain. Jika IP yang Anda pakai kebetulan sebelumnya digunakan untuk aktivitas spamming, Anda akan mengalami kesulitan mengirimkan e-mail dari IP tersebut. Percuma saja jika Anda ingin komplain dan membuka Blacklist IP Anda.
Sebab, . setelah Anda memutuskan hubungan dan melakukan dial kembali, IP yang Anda buka tadi akan diberikan kepada pengguna Dial up lain.
Jika Anda termasuk pengguna Internet banking dan sadar akan sekuriti, tentu Anda menginginkan pengamanan yang sangat ketat dengan menghindari transaksi Internet banking melalui warnet, serta tidak hanya mengandalkan Username dan Password tanpa pengamanan tambahan TFA (Two Factor Authentication).
Bacaan Lainnya
Keamanan transaksi keuangan

Salah satu pengaman yang populer digunakan dalam transaksi Internet banking adalah Kalkulator PIN (Token). Pengamanan jenis ini menggunakan One Time Password yang hanya dapat digunakan sekali, berubah setiap kali transkasi, dan hanya diketahui urutannya oleh Token yang Anda gunakan serta server Internet banking.
Namun sekali lagi, Security is a Process. Satu-satunya cara agar Anda aman adalah selalu waspada dan mengikuti perkembangan sekuriti terakhir. Meskipun secara teori pengamanan Internet banking dengan token sulit ditembus, kombinasi virus lokal yang mengubah host file komputer korban ditambah teknik Phishing website, akan mampu mengelabui pengguna Internet banking dengan perlindungan Token sekalipun.
Sasaran 2019, Windows 7
Jika sasaran tembak tahun 2018 adalah Windows XP, dapat dipastikan sasaran tembak pada tahun 2019 adalah Windows 7. Menurut uji coba yang dilakukan Vaksin-com, virus lokal sudah mampu menginfeksi Windows 7 dan untuk mencapai kemampuan penyebaran yang tinggi rasanya hanya masalah waktu saja. Karena itu, pengguna Windows 7 disarankan untuk tidak terlena dan selalu waspada akan serangan malware di tahun 2019. 123