Kamis, 28 November 2019

Tips Dan Langkah Langkah Merawat Hardisk Supaya Tetap Awet

Apabila ban mobil terlalu panas, Anda harus minggir. Pada hard disk pun demikian. Gunakan tips berikut ini untuk melindungi dan mengetahui masa pakai

Nasi sudah menjadi bubur. Apabila hard disk Anda terlanjur mengeluarkan bunyi-bunyi aneh, bersiap-siaplah untuk merelakan kepergiannya. Tidak ada kerusakan komponen PC lain yang berakibat sefatal kerusakan hard disk. Bayangkan saja, data penting hasil pekerjaan Anda selama bertahun-tahun hilang dalam sekejap saat hard disk tidak lagi berfungsi. Ingin tahu kenapa? Ibarat mobil balap Formula 1, suhu komponen yang terlalu tinggi dan kerusakan material kerap menjadi “tertuduh” utamanya.

Agar kasus kehilangan data tidak menimpa Anda, segera “pinggirkan” hard disk Anda. Lakukan pemeriksaan dan perawatan rutin. Apabila semua komponen berfungsi baik dan tidak terdapat bad sector, hard disk dapat langsung di-partisi dan di-tuning. Apabila ada bagian yang rusak, jangan buru-buru membuangnya. Paket utility hard disk pilihan CHIP kali ini mungkin dapat digunakan untuk menyelamatkan data yang masih “tersisa”. Memeriksa permukaan: Seperti halnya lomba balapan Formula 1, faktor keamanan merupakan salah satu prioritas utama.

Sebelum melakukan konfigurasi hard disk dengan program Paragon Partition Manager 2007, buatlah recovery CD untuk mengantisipasi akibat terburuk yang mungkin menimpa PC Anda, seperti kerusakan pada sistem operasi. Untuk itu, jalankan program Paragon dan pilih “Tools | Recovery Media Builder”. Pada wizard yang tampil, pilih opsi “CD/DVD | Typical” untuk membuat sebuah image recovery CD standar yang disertakan Partition Manager.

Pengujian dan Diagnosis HDD


hdd diagnostic
Layaknya mobil Formula 1, hard disk terdiri atas beberapa komponen, seperti spindle, cache, dan head baca. Setiap komponennya harus dirawat secara teratur. Pemeriksaan awal dilakukan dengan Partition Manager, sedangkan utility lainnya digunakan untuk memantau hard disk secara kontinyu dan membunyikan alarm begitu ada tanda tanda hard disk akan rusak.

Memeriksa permukaan: Magnet yang berdekatan dengan hard disk dan guncangan dapat merusak lapisan magnetik hard disk. Akibat yang lebih buruk akan terjadi bila head baca/tulis tergeser sehingga lapisan magnetiknya terkikis. Kerusakan yang disebut ‘Head Crash’ ini tergolong parah, separah kerusakan piston pada mesin mobil.

Untuk memeriksa lapisan magnetik, jalankan Partition Manager dan pindahlah ke tab “Disk View”. Di sini, klik kanan salah satu hard disk yang ditampilkan, misalnya ‘C:V. Dalam context menu, pilih “Test Surface” dan konfirmasi dengan “Yes”. Kini tampak sebuah popup kuning yang menampilkan keterangan mengenai perubahan yang perlu dilakukan. Klik toolbar “View Change” dan pilih “Apply”. Setelah mengklik “Yes”, restart PC diperlukan untuk memulai pemeriksaan dalam modus DOS. Apabila lapisan magnetik baik-baik saja, desktop Windows akan kembali tampil setelah restart PC.

Temukan kesalahan dalam sistem file: Tahap selanjutnya berkaitan dengan mekanisme penyimpan file. Sistem file FAT atau NTFS pada Windows mengatur di mana dan dalam urutan mana data Anda disimpan. Sebagai konsekuensi banyaknya data yang tersimpan, ada risiko terjadi kesalahan dalam mekanisme penyimpanannya. Partition Manager memang menemukan kesalahan dalam sistem file, tetapi tidak memperbaikinya. Oleh karena itu, tutup program tersebut dan jalankan Command prompt (pengguna Vista harus menggunakan modus Administrator). Kini masukkan perintah di bawah ini.

chkdsk E: /f /r /x

Ganti ‘x’ dengan drive letter salah satu partisi hard disk. Konfirmasikan dengan “Yes” bila ada permintaan untuk men-dismount drive yang sedang diakses. Selanjutnya, proses pemeriksaan dan perbaikan sistem file pun dimulai.

Menjelajahi sektor: Faktor terpenting dalam suatu hard disk adalah data- data di dalamnya. Data-data tersebut disimpan dalam blok-blok data (sektor) yang terdiri atas cluster-cluster. Untuk mengetahui dalam cluster mana sebuah file tertentu berada, misalnya sebuah’ file JPEG, dibutuhkan program Disk Investigator yang ada dalam paket utility hard disk CHIP.

Setelah menginstall dan menjalankan program ini, pilihlah sebuah drive untuk menampilkan sektor pertama (0). Aktifkan option ‘Directories’ untuk melihat struktur direktori drive. Pilihlah suatu file dan klik tombol “View” untuk berpindah ke cluster yang berisi file tersebut. Apabila Anda mendapat sebuah laporan kesalahan, berarti duster-nya rusak. Sayangnya, fungsi reparasi Disk Investigator belum berfungsi dengan baik.

Apabila Anda menemukan sektor/cluster rusak, sebaiknya gunakan sebuah tool reparasi yang disediakan oleh produsen hard disk. Di www.tacktech.com/display.cfm?ttid=287 tersedia daftar semua produsen hard disk yang menawarkan program semacam itu.

Mengawasi komponen: Apabila semuanya berfungsi baik, kondisi hard disk tersebut harus selalu dijaga. Dalam Formula 1, tugas ini dilakukan dengan pengukuran teleme-trik, pada hard disk digunakan freeware HDD Health. Program ini bekerja dengan bantuan fungsi SMART (Self Monitoring Analysis & Reporting Technology) dari hard disk yang memberitahukan BIOS mengenai status atau kondisinya. HDD Health menampilkan nilai-nilai tersebut pada Windows dan membunyikan alarm begitu sebuah batas kritis yang ditetapkan terlampaui.

Setelah HDD Health (www. panterasoft.com) di-install, akan terlihat sebuah icon pada taskbar. Sebuah klik akan menampilkan informasi produsen dan suhu operasi aktual hard disk. Informasi lebih detail tersedia pada tab “Extended Info”. Pada data “Start/Stop Count (Power on count)”, Anda dapat mengetahui berapa kali hard disk telah dimatikan/dihidupkan.

Informasi yang lebih menarik terdapat dalam tab S.M.A.R.T. Apabila Anda mendapat laporan peringatan pada bagian ‘Spin Up Time’, hard disk start terlalu lambat. Ini dapat disebabkan oleh rusaknya motor hard disk. Nilai yang penting (bergantung tipe hard disk) adalah “Ultra ATA CRC Error Count” atau “Ultra DMA CRC Error Count”. Nilai ini menunjukkan kecepatan transfer data. Apabila kecepatan hard disk terlalu lambat, mungkin karena ada masalah kabel rusak, kontak yang kotor, atau driver yang cacat.

Meningkatkan Kinerja Hardisk


Ban mobil yang besar akan terasa lebih mantap, tetapi tidak demikian halnya dengan partisi besar. Lebih baik gunakan beberapa partisi kecil agar bila kerusakan (crash) terjadi, tidak semua data hilang. Lakukan partisi hard disk sesuai kebutuhan Anda dan jalankan proses defrag-mentasi secara berkala.

Partitioning: Pembagian hard disk dalam beberapa partisi mengacu pada aturan-aturan sederhana. Sistem operasi disimpan pada sebuah partisi primer, sedangkan data pada logical drive. Apabila Anda hanya memiliki satu partisi “C:” yang menyimpan Windows, program-program, dan file-file data lainnya, klik kanan partisi tersebut dalam Paragon Partition Manager untuk memilih “Move/Re-size Partition”.

Selanjutnya, perkecil partisi Windows. Untuk XP, sediakan minimal 10 GB, sedangkan untuk Vista 2 kalinya. Perhatikan partisi sistem agar tersedia tempat yang cukup untuk meng-install berbagai program. Sisanya, buat sebagai “Extended Partition” melalui “Create Partition”.

Di sini, Anda dapat membuat “Logical Drive” untuk data. Beberapa drive juga dapat dibuat untuk jenis data tertentu, seperti “Film”, “Foto”, dan “Musik”.

Proses partisi akan lebih rumit bila Anda ingin meng-install beberapa sistem operasi. Windows dapat menangani maksimal 4 partisi primer (primary partition). Extended partition juga digolongkan Windows sebagai partisi primer. Dengan kata lain, Anda dapat menggunakan maksimal 3 sistem operasi sekaligus, masing-masing pada sebuah partisi primer. Extended partition dapat Anda gunakan sebagai penyimpan data (partisi primer ke-4) yang dapat diakses oleh sistem operasi. Paragon Partition Manager juga mendukung sistem file Linux Ext2/3 dan ReiserFS. Sistem file ReiserFS dibutuhkan untuk beberapa sistem operasi Linux, misalnya OpenSuSE 10.3.

Mengukur kecepatan: Program HD_Speed digunakan sebagai pengukur kecepatan (tachometer). Program ini menyediakan informasi mengenai jumlah data yang sedang ditransfer oleh hard disk secara realtime. Setelah di-instal dan menjalankannya di XP, HD_Speed akan menampilkan semua drive yang tersedia. Pengguna Vista terlebih dahulu harus menangani hambatan UAC untuk dapat menggunakannya. Klik pada simbol dekat “Drive” dan konfirmasikan laporan berikutnya dengan “Allow”. Kini, Anda pun telah dapat melihat semua drive yang tersedia di Vista. Setelah memilih hard disk atau partisi, klik “Start” untuk mengukur kinerjanya.

HD_Speed dapat mengukur kecepatan baca atau tulis hard disk dengan memilih option “Read” atau “Write” pada interface-nya. Hasil pengukuran ditampilkan dalam dua bagian, yaitu “Current” dan “Average”. Current menunjukkan kecepatan saat ini, sedangkan Average menunjukkan kecepatan rata-rata. Opsi “Test burn rate” dapat diaktifkan jika Anda ingin mengetahui ukuran data maksimum yang dapat ditransfer hard disk per detiknya.

Tuning hard disk: Apabila hard disk terlalu lambat, lakukan tuning dengan Partition Manager. Setelah dijalankan, klik kanan hard disk tersebut dan pilih “Defragment Partition”. Anda pun dapat melakukan de-fragmentasi MFT (Master File Table). MFT berisi informasi penting tentang file-file yang disimpan dan alokasinya. Semakin tinggi tingkat fragmentasi MFT, semakin lama waktu yang dibutuhkan Windows untuk menemukan sebuah file.

Back Up Data Secara Berkala


Saat bendera hitam-putih mulai terlihat dari kejauhan, berati Anda hampir sampai ke tempat tujuan (finish). Kewaspadaan harus tetap Anda jaga. Seperti halnya balapan, setelah selesai melakukan pemeriksaan, partisi, defragmentasi, dan tuning hard disk, risiko kehilangan data masih tetap ada. Untuk itu, lakukan langkah-langkah pencegahan dengan melakukan proses backup, baik partisi sistem atau meng-copy seluruh isi data hard disk. Backup partisi sistem: Backup partisi sistem secara on-the-fly mutlak diperlukan.

Untuk itu, gunakan shareware Drive Snap-Shot (US$ 58). Sebuah versi demo dengan fungsi lengkap dapat Anda temukan di www.drivesnapshot.de. Instalasi tidak dibutuhkan. Anda dapat langsung menjalankannya dengan mengklik ganda pada “snapshot.exe” dan memilih “Backup Disk to File”. Pertama, masukkan drive sumber, lalu tentukan nama dan tempat untuk menyimpan backup tersebut. Apabila Anda ingin mem-backup semuanya, termasuk sektor yang tidak digunakan, klik ‘Advanced Options’ dan aktifkan fungsi ini pada bagian “Maintenance Mode”. Melalui “Start Copy”, jalankan proses backup.

Proses restore file backup juga sama mudahnya. Pilih “Restore Disk from File” dan masukkan path ke backup. Apabila Anda ingin me-restore seluruh hard disk, dalam jendela berikutnya klik namanya, misalnya “HD1” dan pilih “Restore Partition Structure”. Partisi dapat Anda restore satu demi satu melalui “Restore” yang tampak bila Anda mengklik kanan sebuah partisi.

Memindahkan seluruh isi PC: Seperti seorang cracker, di sini Anda mencoba untuk mentransfer seluruh isi hard hard, termasuk Windows, program, dan data ke PC lain. Tentu saja hasil transfernya harus dapat di-boot, seakan Anda memasang hard disk sumber pada PC lain. Untuk tantangan ini, Anda membutuhkan utility LXCopy (www.itxtools.com).

Untuk dapat menggunakan program shareware ini selaYna lebih dari 30 hari, Anda perlu membayar US$ 187. Bagi Anda yang baru pertama kali menggunakan LXCopy dianjurkan untuk membaca dokumentasi manual dalam file PDF di website-nya. Program ini lebih ditargetkan bagi pengguna tingkat lanjut yang telah fasih dengan command line. Jadi, jangan berharap tampilan grafis yang user friendly. Setelah meng-install-nya, gunakan juga berbagai parameter command line yang dimilki-nya, seperti perintah di bawah ini.

lxcopyc:V.’f:-or>c:
slcherung.log

Anda dapat memindahkan seluruh partisi sistem “C:” ke hard disk “E:” dan membiarkan proses dicatat dalam sebuah file log. Hebatnya, berkat Open File Technology yang dimiliki LXCopy, utility ini bekerja secara mandiri dan tidak bergantung pada Windows, layanan (service), proteksi file, aturan group, dan pembatasan-pembatasan lainnya.

123